Jumat, 18-07-2025
  • MTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - Terampil
  • MTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - TerampilMTsN 7 Gunungkidul SMART - Santun - Mandiri berprestasi - Aktif - Rahmatan lil'alamin - Terampil

Kepala MTsN 7 Gunungkidul : Kami Bangga Memakai Batik Buatan Indonesia

Diterbitkan : - Kategori : Pengabdian

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Hari Batik Nasional, maka keluarga besar MTsN 7 Gunungkidul yang berlokasi di Nglipar menyampaikan ucapan Selamat Hari Batik Nasional, Jumat (2/10/2020).

Menurut Kepala MTsN 7 Gunungkidul, Miftahul Ichwan, sesuai dengan sejarahnya bahwa batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia Internasional saat konferensi PBB tanggal 9 Januari 2009. Sejak saat itulah dunia mengenal betapa elegannya selembar batik yang berasal dari Indonesia. “Jadi sudah seharusnya kita sebagai Warga Negara Indonesia melestarikan warisan budaya yang adiluhung  ini. Kami bangga memakai batik buatan Indonesia,” ungkapnya.

Kepala Tata Usaha, Sutriyono menambahkan jika Hari Batik Nasional itu sebagai hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. “Oleh karena itu, mari kita jaga dan lestarikan hasil budaya yang adiluhung sebagai momentum pemersatu bangsa di masa tatanan peradaban baru ini,” ajaknya.

Sementara guru seni budaya, Fiter Hindun mengatakan, untuk lebih menanamkan rasa cinta Batik Indonesia, khususnya kepada siswa MTsN 7 Gunungkudul, setiap Hari Jumat mengenakan seragam batik. Selain itu, dengan memberikan tugas pada mata pelajaran seni budaya dengan memasukkan unsur batik pada pekerjaan untuk siswa, baik ketika melukis atau tugas lainnya. “Dengan begitu siswa akan lebih mengenal, mencintai serta menjaga batik sebagai warisan luhur budaya bangsa,” harapnya. (les)

Tag :